.

.
Latest Updates

Terjebak Menjadi Orang Kaya

Kami memang kurang beruntung, rasa kemenangan itu belum berpihak pada kami. Beranjak dari sebuah ruangan yang sangat kumuh, penuh dengan taburan bekas aqua, kertas hitam putih, disilimuti oleh gantungan baju, dan poster-poster wajah orang keren.

Bangun dari tempat tidur yang empuk, kami mencoba melangkahkan kaki  untuk melawan emosi. Final liga Champion, ya! inilah yang membuat saya dan beberapa orang sahabat sekitar saya emosi, rasa  kecewa karena tim kesayangan kami tidak masuk ke final.

Bersama Cut Muhammad Habibie,saya memcoba untuk meninggalkan ruangan yang sedikit kumuh ini, demi melepaskan amarah kepada klub yang sudah mengalah kan tim kami, Real Madrid Vs Altetico Madrid.

Liga Champion, liga yang sangat di gilai oleh pencita sepak bola di seluruh dunia. Sabtu (24/5), tepat pukul 8.00. warung demi warung khusus nya kota mahasiswa darussalam mulai terlihat di datangi oleh para pendukung dari kedua belah tim, dan selebih nya hanyalah pendukung munafik, seperti kami yang berpura-pura membela Atletico.

Jam pun hampir mendekati mulai nya pertandingan, kami bergegas ke Aneuk Kupi, warung yang sudah menjadi langganan saya. Warung ini memang sederhana,  tapi terkesan waaww dan sangat mewah serba ada disana. Just, mie aceh, dan minuman lain nya. Harga terjangkau bagi mahasiswa kelas seperti kami, bisa menghematkan sedikit isi kantong. Mie saja lima ribu, makanya warung ini selalu bersahabat dengan saya. heheeee

Malam ini  warkop aneuk kupi tidak seperti biasa. Restoran yang di sulap menjadi warung kopi ini di banjiri oleh pengunjung. Kali ini Aneuk Kupi kurang  bersahabat dengan kami, semua meja sudah di penuhi. Kami pun  terpaksa mencari warung lain. Namun apa daya, niat nya ingin di warung yang bersahabat dengan isi kantong kami. Malah akhirnya terpaksa berhenti di Channel Kupi. Warung yang sedikit mewah di seputaran Lamnyong.

Pelayan langsung menghampiri kami, “Pesan apa Bang? “ Tanya nya. “Hhhmmmm” kami bingung mau pesa apa karena takut kemalahan. Cut Muhammad Habibie “kah Peu Jip ri?” Tanya nya, “Saya Frestea ajalah bg,” jawab saya dengan lantang. “yaudah Bang sama aja ya?” tutur bibie kepada pelayan itu.

Hahaaa, demi untuk melihat final liga champion, dan juga melepas rasa emosi, kami rela menjadi sok-sok seperti orang kaya  dan berteriak mendukung Atletico,wowowooooooo, yeyeeeeeee, Madrid kalah.

0 Response to "Terjebak Menjadi Orang Kaya"

Posting Komentar